arca
patung yang terbuat dari batu yang berbentuk manusia atau binatang
aksara
Pallawa aksara yang dipakai untuk menuliskan
bahasa dari India Selatan dan diturunkan dari Aksara Brahmi, disebut juga dengan
Aksara Grantha
akuwu
jabatan kepala daerah pada masa Kediri abad ke-12
arjunawiwaha
karya sastra lama yang menceritakan kisah Airlangga bagian dari
kitab Mahabharata
artefak
benda atau pecahan benda kecil berupa alat-alat perlengkapan
hidup yang dibuat, atau digunakan oleh manusia di zaman kuno
babad
karya sastra yang berlatar belakang sejarah
batu
inti (core)
bahan baku yang dikerjakan (dipangkas) untuk pembuatan alat
(alat batu inti) atau untuk menghasilkan serpih atau bilah yang kemudian
dijadikan alat
batuan
kersikan batuan yang telah mengalami mineralisasi
melalui penyerapan silika di dalamnya. Selain terhadap batuan, juga sering
terjadi dalam tanaman
breksi
batuan klastik butiran kasar, terdiri dari fragmen batu
segitiga atau runcing, yang dibungkus oleh matriks butiran halus yang tersemenkan
candi
bangunan kuno yang terbuat batu , sebagai tempat pemujaan, atau
penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu-Buddha pada masa
klasik
catur
Warna bentuk struktur masyarakat pada masyarakat
Hindu yang tersusun dari golongan tertinggi yaitu brahmana, ksatrya, waisya,
dan terendah sudra
devide
et impera politik adu domba, menjadikan berselisih
(bertikai)di antara pihak yang sepaham.
dharma mempersembahkan, membaktikan
dhatugagdha pembuat alat-alat yang terbuat dari logam
ekofak
(ecofact)
tinggalan berupa sisa lingkungan organik yang non-artefaktual,
tetapi memiliki relevansi kultural, misalnya sisa fauna atau vegetasi yang
mengkait dengan kehidupan manusia di masa lampau
ekskavasi
metode prinsipal yang dipakai dalam memperoleh data arkeologi
dengan cara menggali tanah dengan teknik perekaman seluruh tinggalan atau
gejala dan konteksnya
secara
sistematis dalam tiga dimensi
endapan
teras merupakan salah satu perlapisan yang
terdiri atas gravel konglomerat, merupakan hasil dari pengangkatan dasar sungai
evolusi
perkembangan makhluk hidup yang terjadi secara gradual dalam
skala waktu geologis, dari organisme yang sangat sederhana menuju bentuk yang
kompleks. Produk akhir suatu evolusi akan sangat berbeda dibandingkan dengan
produk
awalnya
fauna
himpunan binatang dalam suatu sistem ekologi
flora
himpunan tumbuhan dalam suatu sistem ekologi
fluvial
berhubungan dengan sungai atau terjadi di dalam sungai
formasi
massa perlapisan batuan yang secara dominan terdiri dari tipe
litologi tertentu ataupun gabungan dari beberapa tipe litologi, yang merupakan
dasar dari unit litostratigrafi. Formasi dapat dikombinasikan ke dalam grup
atau dibagi menjadi
member
fosil
sisa-sisa, jejak, atau cetakan dari mahluk hidup (tanaman, binatang,
dan manusia) yang terawetkan dalam lapisan bumi selama waktu geologis atau
prasejarah. Atau, segala
bukti
tentang kehidupan masa silam. Sebuah tulang atau kayu dapat disebut sebagai
fosil setelah secara sempurna mengalami proses fosilisasi (yaitu bergantinya
zat organik
menjadi
anorganik)
grebeg
diadakan tiga kali dalam satu tahun, yaitu setiap tanggal 10
Dzulliijah (Idul Adha), 1 Syawal (Idul Fitri), dan tanggal 12 Rabiulawal
(Maulud Nabi). Bentuk dan kegiatan upacara
grebeg
adalah mengarak gunungan dari keraton ke depan masjid agung
hominid (Latin), makhluk sebagai kera besar
mendekati genus manusia tetapi agak di bawah sedikit dari Homo sapiens dan termasuk makhluk cerdas dari keluarga
simpanse gorila (Gorilla),
orangutan dan manusia (Homo)
holosen
kala yang kedua dari zaman quarter, setelah Kala yang pertama
(Pleistosen), berlangsung sekitar 11.800 tahun yang lalu hingga saat ini
jawadwipa
sebutan Pulau Jawa dalam bahasa sanskerta
kakawin
kesusastraan dalam bentuk puisi pada masa Jawa Kuno
kapak
genggam (hand axe)
alat batu inti yang dipangkas secara bifasial pada seluruh atau
sebagian besar permukaan hingga menciptakan bentuk-bentuk yang simetris
kapak
pembelah (cleaver) alat
serpih besar yang dipangkas secara bifasial dengan tajaman yang melebar
karst
sebuah topografi yang dibentuk oleh batu gamping, dolomite, atau
gypsum melalui pelarutan, dicirikan oleh pembentukan gua atau drainase bawah
tanah
kranium
tengkorak secara lengkap, yang terdiri atas atap tengkorak, dasar
tengkorak, muka, rahang atas dan rahang bawah
kumbhakaraka pembuat periok tanah liat yang dibakar
lancipan
(point)
alat yang bentuknya mengarah pada segitiga dengan salah satu
sudutnya merupakan bagian yang sengaja diruncingkan. Selain untuk melubangi,
lancipan dapat
digunakan
sebagai alat penusuk dengan cara mengikatkan pangkalnya pada tangkai dari kayu
atau sebagai mata panah
megalitik
budaya yang pada umumnya diwujudkan dalam bentuk batu-batu
besar, pendiriannya dimaksudkan sebagai lambang atau sarana pemujaan terhadap
arwah nenek moyang
mesolitik
budaya yang berkembang pada periode transisi antara paleolitik
dan neolitik, dicirikan oleh kehidupan berburu dan meramu dengan produk
teknologi litik yang khas, berupa alat-alat mikrolit. Terminologi mesolitik
terutama berlaku di Eropa, yakni pada periode yang berlangsung antara 12.000 dan
6.000 tahun lalu
neolitik
budaya yang dicirikan oleh kehidupan menetap dalam perkampungan
dengan mengandalkan hasil kegiatan pertanian dan membuat serta menggunakan
produk-produk
teknologi
inovasi, seperti pengupaman untuk alat-alat batu, pembuatan tembikar,
pertenunan, dan pelayaran
nirwana keadaan dan ketentraman sempurna bagi
setiap wujud eksistesi karena berakhirnya kelahiran kembali ke dunia
nomaden
pola hidup yang berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat
lain secara berkesinambungan
padmasana tahta atau singgasana
paleogeografi
ilmu tentang geografi fisik, baik seluruh atau sebagian dari
pemukaan bumi, dalam kurun geologis yang telah berlalu
paleolitik
budaya tertua yang dicirikan oleh kehidupan mengembara, berburu
dan meramu dengan membuat peralatan litik berupa alat-alat serpih dan alat-alat
batu inti yang masih sederhana
paleolitik
Atas periodisasi budaya dalam prasejarah di
Eropa, berlangsung di sekitar 35.000 - 12.000 tahun yang lalu, umumnya
merupakan produk budaya Manusia Modern
Awal
paleolitik
Bawah periodisasi budaya dalam prasejarah di
Eropa, yang dimulai dari kehadiran manusia pertama hingga sekitar 125.000 tahun
yang lalu, umumnya merupakan produk budaya Homo erectus
paleolitik
Tengah periodisasi budaya dalam prasejarah Eropa
yang berlangsung antara 125.000 hingga 35.000 tahun yang lalu. Umumnya
merupakan produk budaya manusia Neanderthal. Budaya ini sering disebut sebagai
budaya Mousterian
paleontologi
ilmu tentang kehidupan masa lalu dalam waktu geologis,
berdasarkan pada fosil-fosil tanaman dan binatang, termasuk hubungannya dengan
tanaman, binatang, dan lingkungan sekarang, maupun dengan kronologi sejarah bumi
prasasti
piagam yang tertulis pada batu, tembaga, dan sebagainya
pleistosen
kala pertama dari Zaman Kuarter, setelah Pliosen dan sebelum
Holosen. Kala Pleistosen mulai sekitar 1.8 juta tahun yang lalu dan berakhir
pada 11.800 tahun yang lalu, dan dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu Kala
Pleistosen Bawah (1.8 hingga 0.8 juta tahun yang lalu), Pleistosen Tengah (0.8
hingga 0.12 juta tahun lalu), dan Pleistosen Atas (antara 120.000 hingga 11.800
tahun yang lalu)
pliosen
suatu masa pada Zaman Tertier, sesudah Miosen dan sebelum
Pleistosen, antara 5-1.8 juta tahun yang lalu
primus inter pares (latin: yang
pertama di antara yang setara), suatu tipe kepemimpinan yang mula-mula dan juga
dapat ditemukan dalam koloni hewan
protosejarah
masa transisi dari Zaman prasejarah ke Zaman sejarah dicirikan
oleh mulai munculnya tulisan tentang suatu masyarakat yang tinggal di wilayah
tertentu, tetapi masyarakat tersebut belum mengerti dan menggunakan tulisan
ramayana
cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki yang menceritakan
petualangan Rama, titisan dari dewa Wisnu dalam mitologi Hindu
saka
tahun Jawa yang didasarkan dari cerita Aji Saka ke tanah Jawa, dimulai
78 tahun sesudah masehi
sang Amurwwabhumi gelar yang
diberikan kepada Ken Arok,ketika ia berhasil menguasai seluruh kerajaan di Jawa
sanskerta
bahasa kesusastraan Hindu kuno
seni
cadas (rock art)
karya yang diwujudkan di permukaan cadas dalam bentuk lukisan (rock painting), pahatan (rock carving), dan goresan (rock engraving)
serpih
(flake)
kepingan atau serpihan yang sengaja dihasilkan dari bahan baku
atau batu inti lewat pemangkasan. Disebut alat serpih jika memiliki retus-retus
pengerjaan atau perimping bekas pakai
serut
(scraper) alat
serpih yang dicirikan oleh keberadaan retus bersambung menutupi seluruh atau
sebagian besar sisi alat. Keletakan retus menciptakan berbagai tipe-tipe serut,
seperti serut ujung, serut samping, dan lain-lain
situs
(site)
lokasi penemuan artefak, ekofak, atau fitur sebagai sisa aktivitas
manusia
spesies
kelompok organisme, baik manusia, binatang, ataupun tumbuhan,
yang dalam perkawinannya dapat memberikan keturunan dengan struktur, kebiasaan,
dan fungsi yang sama. Dalam hierakhinya, spesies berada setingkat di bawah
genus
subsistensi
sistem mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup
secukupnya, misalnya berburu dan meramu, bercocok tanam, undagi, dan lain-lain
tabot
adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang
kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi
Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala,
Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
tsunami (Jepang) mengacu gelombang air laut yang
besar, yang diakibatkan oleh gempa bawah laut atau gunung api. Gelombang tsunami ini dicirikan oleh kecepatan rambat yang
luar biasa hingga 950 kilometer/jam, dengan panjang gelombang mencapai 200
kilometer, dan waktu yang lama (bervariasi dari 5 menit hingga beberapa jam).
Istilah Indonesia
untuk tsunami mungkin lebih tepat disebut dengan istilah
“air bengis” (aie bangih:
Minangkabau), salah satu nama kota pantai yang diduga sering mengalami serangan
air bah dari laut itu
yuwaraja rajamuda, biasa dipangku oleh anak sulung
seorang putra permaisuri
zaman
Glasial periode
yang dicirikan oleh terjadinya penurunan suhu global hingga menimbulkan
terjadinya pengesan di kutub dan di pegunungan. Gejala ini menimbulkan
penurunan muka laut yang signifikan hingga menciptakan daratan yang luas.
Periode ini sering juga disebut “zaman Es”
zaman
Interglasial zaman di antara dua zaman Glasial,
dicirikan oleh kenaikan temperatur hingga mencairkan es di kutub dan pegunungan.
Sebagai konsekwensinya terjadi kenaikan muka laut hingga mengurangi luas
daratan